Ilmu Yang Dilacurkan
Oleh : Gandi Margono
Kemajuan perkembangan teknologi memungkinkan adanya keterbukaan informasi sehingga siapapun asal dapat menggunakan internet dapat memperoleh atau bahkan menyebarkan informasi. Begitu banyaknya informasi yang kita dapat sehingga seharusnya kita memiliki filter untuk menyaringnya sehingga kita dapat memilah mana informasi yang benar dan mana informasi yang salah/hoax.
Mengapa ada yang menyebarkan informasi yang salah atau hoax? hal ini memiliki banyak sebab dan alasan baik untuk tujuan politik,fitnah, pencitraan ataupun alasan yang umum terjadi adalah karena alasan bisnis atau uang. Semua aspek merasakan dampak dari penyebaran informasi yang keliru termasuk juga dalam dunia peternakan. Mengapa ada yang "tega" menyampaikan informasi yang keliru tersebut?
Prinsip ekonomi menyatakan semakin sedikit penawaran maka semakin tinggi harga barang, artinya semakin sedikit orang yang memiliki ketrampilan menghasilkan suatu produk maka harga produk tersebut semakin mahal ( dan potensi keuntungan yang besar). Hmm...Jangan sampai orang tahu ilmu sesungguhnya karena mereka akan menjadi saingan kita. Biarkan rakyat bodoh karena orang bodoh mudah untuk dikendalikan!.
Sangat manusiawi memang tindakan tersebut karena beberapa peternak telah merasakan penurunan harga jual produknya akibat membanjirnya produk sejenis dipasaran. Sebut saja misalnya peternakan jangkrik, cacing tanah ataupun peternak ulat hongkong. Untuk menghindari banyaknya pemain baru maka disebarkanlah informasi yang salah sehingga peternak baru tersebut merugi dalam usaha ternaknya dan kapok.
Hebatnya tidak hanya peternak biasa saja tetapi mereka yang memiliki gelar akademis, ahli dan pakar dibidangnyapun turut serta didalamnya, atau bahkan pejabat diinstansi pemerintah pun ikut terlibat menyebarkan informasi yang salah tersebut. Tindakan semacam ini sama saja dengan mengkhianati ilmu yang mereka punya untuk ditukar dengan sejumlah uang. Saya pribadi lebih suka menyebut istilah ini dengan ilmu-ilmu yang dilacurkan..hahaha
Mau contohnya ilmu yang dilacurkan? banyak...tapi biar lebih pas dengan blog ini saya hanya mengupas yang berhubungan dengan unggas/itik saja. Beberapa diantaranya :
1. Flu burung menular pada manusia.
Peternak unggas mana yang tidak mengenal penyakit ini karena begitu dasyatnya pemberitaan dimedia massa tentang penyakit ini. Ribuan bahkan mungkin jutaan unggas dimusnahkan ditambah bonus pembakaran kandang peternakan rakyat karena disebutkan virus flu burung ini dapat menyebar ke manusia. Faktanya tidak adanya anak buah kandang yang terkena virus ini dan meninggal dunia walaupun setiap hari terpapar virus ini karena harus bersentuhan dengan ternak dan kandang. Reseptor virus flu burung/H5N1 pada manusia terletak pada alveolus/bagian paling ujung saluran pernafasan diparenkim paru-paru yang berbeda dengan unggas dimana letaknya ada pada respirasi atas sehingga virus akan mungkin sampai ke alveolus jika semua sistem pertahan tubuh telah rusak. Jangankan kena virus flu burung terkena asap knalpot bajaj saja manusia pasti tewas jika semua organ pertahannannya telah rusak ( Drh Mohamad Indro Cahyono/pakar virus).
Lalu mengapa disebarkan berita tersebut? Rasa kekhawatiran yang besar tentu akan melahirkan anggaran negara yang besar yang dapat dipakai untuk rapat, jalan2 atau bahkan wawancara televisi sehingga menjadi public figure..hahaha
2. Vaksinisasi satu-satunya cara melawan penyakit akibat virus.
Faktanya dialam masih banyak unggas liar yang hidup dan berkembang biak walaupun tanpa vaksinisasi. Keajaiban alam? ataukah ada yang rajin memvaksin mereka satu persatu?. Penelitian ilmiah
Temple University School of Medicine, Philadelphia, Amerika Serikat membuktikan bahwa enzim dapat membunuh virus. Enzim bekerja dengan merusak tanduk protein pada virus sehingga virus gagal memperbanyak diri dan mati. Belum lagi dengan khasiat berbagai herbal yang nyata2 mencegah unggas terhindar dari penyakit akibat virus. Mikir...
Lalu mengapa ada berita tersebut? Biar laku vaksin saya mas dan juga bisnis sebagai vaksinator sepertinya cukup menggiurkan...hehehe
3. Pakan unggas harus konsentrat pabrik.
Faktanya itik yang diangon dialam mampu bertelur dengan baik walaupun tidak mengenal konsentrat pabrikan. Jika pakan unggas haruslah konsentrat/pakan jadi pabrik tentu manusia akan lebih dulu mengenal pembuatan konsentrat/pakan jadi pabrik ketimbang pemeliharaan/domestikasi unggas.
Lalu mengapa berita tersebut dikumandangkan? jawab sendiri ya...qiqiqi
4. Jika itik rontok bulu maka harus dijual/afkir.
Saran tersebut benar bila itik telah mengalami 2x rontok bulu total dan bukan rontok bulu halus saat hendak bertelur pertama kali atau rontok bulu total pertama kali. Sebabnya setelah periode rontok bulu total pertama kali kita malah akan mendapatkan itik dengan hasil telur yang besar dan produksi yang stabil.
Lalu mengapa ada saran tersebut? itik afkiran rontok bulu akan dipelihara kembali oleh pembelinya broo...wkwkwk
5. Itik harus dimasukkan jari tangan dikloakanya agar bertelur. ( info paling terbaru..)
Faktanya itik akan bertelur jika nutrisi dan cahaya/suhu stabil terpenuhi dan tidak perlu ada itik pejantan/lebih gila lagi rangsangan jari tangan.
Lalu? Embuh....
Sudah seharusnya sebagai orang yang memiliki ilmu ataupun pengalaman memberikan saran ataupun pengetahuan yang kita yaqini benar adanya karena ilmu tersebut akan menjadi ladang amal kita semua. Lalu bagaimana jika nanti banyak saingan? rejeki tidak tertukar mas...dan bukan cuma ilmu saja yang diperlukan untuk menang bersaing tetapi banyak hal seperti kepercayaan, pelayanan dan integritas kita. Sekarang malah dikota besar terjadi fenomena berkumpulnya banyak pedagang sejenis dalam satu tempat tanpa takut tersaingi sehingga pembeli semakin banyak yang datang dan semua pihak mendapatkan rejekinya.
Salam wek wek
<()
( )
( 2)
^^
ADS HERE !!!