Mengapa Itik Memakan Bulu Kawannya?
Oleh : Gandi Margono
Didalam sebuah peternakan yang tidak terkontrol sering terjadi kasus itik memakan bulu kawannya ataupun menyosor anus/kloaka itik lainnya. Mengapa disebut peternakan yang tidak terkontrol? karena seharusnya hal yang demikian tidak perlu terjadi bila kita sigap mengantisipasinya. Sebelum membicarakan bagaimana mengatasinya kita bahas terlebih dahulu mengapa kondisi tersebut bisa terjadi. Check it out..
Itik memakan bulu atau menyosor kloaka kawannya dalam dunia peternakan disebut dengan kejadian kanibalisme. Kanibalisme ini bisa berakibat kematian jika tidak ditangani segera, kalaupun itik korban kanibalisme tidak mati pasti pertumbuhannya terhambat dan memiliki susunan bulu yang tidak beraturan. Lalu faktor apa yang menyebabkan kanibalisme itu terjadi?. Kanibalisme bisa terjadi karena genetik itik tetapi lebih umumnya terjadi akibat dari kesalahan kita mengelola peternakan!.
Beberapa faktor penyebab kanibalisme adalah :
1. Pakan memiliki energi metabolisme tinggi tetapi kurang protein terutama unsur asam amino methionin. Methionon merupakan asam amino yang diperlukan untuk pertumbuhan bulu itik.
Energi yang berlebih bila tidak diimbangi dengan kecukupan protein akan membuat itik mencari sumber protein dari lingkungan sekitar, bila lingkungan sekitar tidak cukup menyediakan sumber energi maka bulu kawannyalah yang akan menjadi sasarannya.
2. Pakan kurang mineral terutama natrium dan phosfor
Itik senang menyisir bulunya dan menggigit kelenjar minyak yang ada di brutu/uritan untuk membuat bulunya berminyak dan rapi. Bila pakan yang diberikan tidak mengandung mineral (kurang garam) kelenjar minyak akan terasa hambar dan maka mereka akan mencari sasaran ketemannya. Penggunaan garam dalam pakan dibatasi sebesar 0,25% saja atau akan berakibat itik sering buang air dan kotorannya encer.
3. Populasi terlalu padat
Kepadatan yang tinggi akan menyebabkan tingginya persaingan itik dalam hal pakan dan minum. Jumlah tempat pakan dan minum yang terlalu sedikit juga akan memicu timbulnya kanibalisme karena itik kesulitan mengakses pakan dan minumnya. Kepadatan kandang postal untuk itik petelur sebaiknya 3-4 ekor/m2, sedangkan type pedaging 8-10 ekor/m2.
4. Bercampurnya jenis dan usia itik dalam satu blok.
Dalam dunia binatang juga terjadi hirarki kekuasaan dimana yang lebih tua dan kuat akan berusaha menunjukkan kekuasaannya dengan cara menyosor itik lainnya. Tindakan ini bila tidak dicegah akan diikuti oleh itik lainnya sehingga kanibalisme makin meluas. Bulu muda Dalam sebuah kandang postal usahakan hanya terdiri dari satu jenis itik saja dengan usia yang sama untuk meminimalisir kejadian kanibalisme.
5. Perubahan mendadak
Pakan itik yang dirubah secara drastis juga akan menyebabkan timbulnya kanibalisme akibat itik stres karena itik pada dasarnya tidak menyukai perubahan. Untuk itik yang baru dikandangkan dan berasal dari sistem angon akan lebih baik jika kita tidak langsung memberikan pakan konsentrat dalam porsi besar tetapi kita berikan pakan yang mirip dengan kondisi angon yakni katul dan nasi aking terlebih dahulu.
6. Tidak ada tempat bertelur khusus
Tempat bertelur yang terpisah dan bersuasana gelap/temaram akan menghindarkan itik dari serangan itik lainnya karena kloaka itik yang keluar saat kawin atau bertelur akan menarik itik lainnya untuk menyosor.
7. Ada itik luka dalam kandang
Bila terdapat itik luka dalam kandang yang mengeluarkan darah maka hal ini akan mengundang itik lainnya untuk menyosor karena keingintahuan itik lainnya dan warna luka tersebut. Hal ini karena pada dasarnya itik suka dengan pakan berwarna kemerahan yang mirip dengan pakannya dialam liar semisal ikan.
8. Pemberian cahaya yang berlebihan
Walaupun cahaya berperan dalam proses pembentukan telur tetapi cahaya akan membuat itik mengawasi lingkungannya. Bila lingkungan dirasa kurang nyaman atau terganggu dengan kehadiran itik lainnya maka itik lain tersebut akan disosor olehnya. Pemberian cahaya terang sebaiknya maksimal 16-17 jam saja dan selebihnya biarkan kandang dalam keadaan gelap/temaram.
9. Suhu terlalu tinggi
Suhu yang tinggi akan membuat itik tidak nyaman terutama dalam kandang sistem kering yang tidak menyediakan kolam didalamnya. Karena itik tidak nyaman dia akan berusaha mengusir itik lainnya agar menjauh dan memiliki ruang yang lebih lega dengan cara menyososrnya. Suhu ideal kandang itik berkisar antara 27-30 derajat celcius.
Untuk mencegah timbulnya kanibalisme dalam kandang, maka kita harus menghindarkan 9 point diatas dan melaksanakan langkah-langkah seperti :
1. Kontrol selalu kondisi itik dalam kandang terutama bila ada itik yang suka berlaku kanibal harus kita pisahkan karena akan ditiru oleh itik lainnya. Begitu pula dengan itik korban kanibalisme juga harus dipisahkan dan dirawat lukanya sebelum dicampurkan kembali. Itik korban kanibalisme yang terlalu parah semisal uterusnya/rahim berdarah dan tidak dapat masuk kembali sebaiknya segera diafkir.
2. Berikan hijauan sebagai pakan selingan
Hijauan semacam daun pepaya terbukti efektif mencegah kanibalisme sekaligus meningkatkan kesehatan dan mutu telur itik. Hijauan semacam eceng gondok dan kangkung yang diberikan sebagai selingan pakan saat siang hari juga akan mencegah kanibalisme dan meningkatkan bobot telur itik.
3. Berikan itik akses air yang berlebih saat udara panas.
Idealnya itik mempunyai kolam bermain air saat udara terlalu panas, tetapi untuk anda pemakai sistem kandang kering sebaiknya itik disediakan air cukup untuk mencelupkan seluruh paruhnya kedalam tempat minum.
4. Berikan pakan bentuk pellet
Pakan bentuk pellet lebih lama dicerna oleh itik dibandingkan pakan berbentuk tepung dan juga akan membuat itik tidak memilih pakannya sehingga nutrisi itik dapat tercukupidan tidak perlu mencari sasaran lain.
Salam wek wek
<()
( )
( 2)
^^