Kampanye Telur Bebek
Oleh : Gandi Margono
Telur itik memiliki nilai nutrisi yang lebih tinggi daripada telur ayam hampir dalam semua aspeknya termasuk didalamnya nilai energi, protein, karbohidrat, lemak ataupun vitamin dan mineral sehingga secara logika sulit dimengerti mengapa kadang nilai jualnya berada dibawah harga telur ayam kampung ataupun telur ayam ras/negeri. Memang telur itik juga memiliki kelebihan dalam hal kandungan kolesterol sehingga tidak disukai sebagian orang tetapi dengan kelebihan nilai nutrisi dan cita rasanya plus khasiatnya agak sulit juga dimengerti mengapa kadang harga jualnya terjun bebas.
Kita dapat berasumsi bahwa penurunan tersebut akibat ulah para spekulan saat menjelang datangnya musim haji ataupun karena jumlah peternak bebek petelur yang mengalami perkembangan yang pesat, ataupun karena kondisi perekonomian negara kita yang sedang sulit. Namun tahukah anda bila ada hal yang lebih esensial lagi mengapa telur bebek harganya mudah untuk diombang-ambingkan? Beberapa diantara sebabnya saya uraikan dibawah ini :
1. Telur bebek bukan kebutuhan pokok manusia.
Walaupun telur merupakan kebutuhan pokok manusia namun telur itik/bebek sangat jarang digunakan dalam rumah tangga. Hanya penjual martabak, tukang jamu dan tukang telur asin yang relatif sering menggunakan bahan baku telur bebek sedangkan untuk kebutuhan rumah tangga dipasok oleh telur ayam ras/negeri.
Apakah kita dapat merubah kebiasaan tersebut? Tentu bisa...almarhum Bob Sadino telah berhasil merubah kebiasaan mengkonsumsi telur ayam kampung dengan telur ayam negeri yang tadinya asing bagi kita. Indomie telah berhasil menggeser supe*mie dari benak sebagian besar penikmat mie instant di Indonesia sehingga kini kita hanya mengenal warung ind*mie dan tidak ada lagi warung supe*mie.
Tentu saja diperlukan usaha yang maksimal untuk memasyarakatkan penggunaan telur bebek untuk kebutuhan rumah tangga diantaranya dengan penyebaran informasi nilai gizi telur bebek, pemakaian dalam rumah tangga kita sendiri dan kerabat atau tetangga kita, serta menjaga mutu serta pasokan telur bebek selalu tersedia dan berkualitas baik. Jangan berharap pemerintah mau mengiklankan mutu telur bebek di televisi ya...Ngimpi...
2. Penggunaan telur bebek sebagian digeser oleh telur ayam ras.
Bila dulu kita hanya melihat tukang martabak telur menggunakan telur bebek sekarang dapat kita temui tukang martabak yang menggunakan telur ayam ras/negeri sebagai bahan bakunya. Yang lebih parah lagi adalah pembuatan kue ataupun roti yang dahulu wajib menggunakan telur bebek sekarang sebagian besar telah digantikan digantikan oleh "telur putih".
Telur putih yang dimaksud disini adalah telur sisa dari indukan ayam ras yang tidak bisa/gagal untuk ditetaskan. Parent stock (PS) ayam ras dipelihara untuk menghasilkan Final stock ayam ras pedaging atau petelur yang umum kita sebut dengan ayam boiler ataupun ayam layer. Telur yang dihasilkan dari indukan tersebut akan diseleksi berdasarkan kriteria yang layak untuk ditetaskan seperti : fertilitas, bentuk telur ( harus oval atau lebih tepat dihitung dengan indek telur = sumbu pendek/sumbu panjang x 100%, jika 72-74 % maka telur itu oval, lama simpan (<7 hari), berat telur, kebersihan telur, keutuhan telur ( retak = afkir ) dan warna telur ( lebih gelap lebih baik dari yang cerah). Nah telur yang tidak masuk kriteria layak untuk ditetaskan inilah yang dijual dengan harga murah dan dikenal dengan "telur putih".
Begitu juga telur yang masuk kriteria untuk ditetaskan tetapi karena sesuatu sebab setelah masuk mesin tetas beberapa hari dan dilakukan peneropongan ulang ternyata hasilnya tidak layak untuk ditetaskan lebih lanjut maka juga akan termasuk "telur putih". Jangan tanya berapa jumlahnya telur putih ini ya karena sudah pasti banyak sekali. Jika kita asumsikan 10% saja dari produksi doc/anak ayam yang mencapai 60 juta ekor per pekan ( Kontan Februari 2016) yang termasuk "telur putih"
tadi maka jumlahnya ada 6 juta butir telur putih tiap minggu atau lebih dari 850.000 butir per hari. Itu pun kalau produksi doc normal sedangkan produksi doc selama ini biasanya over supply.
Tentu saja alasan mengapa telur bebek tergantikan oleh "telur putih" ini adalah karena harga jualnya yang murah. Sudah menjadi budaya kita untuk memilih harga murah ketimbang mutu suatu barang. Gak percaya? Dahulu ukuran satu gerobak pasir itu hampir sama dengan gerobak delman/dokar, ..sekarang paling lebarnya cuma 25 cm itupun tingginya telah diganjal lapisan papan sehingga menjadi hanya beberapa centi saja. Mengapa begitu? Orang kita akan protes bila harga jual dinaikkan tetapi bila ukuran/kualitasnya dikurangi hanya diam saja....hahaha
3. Kurangnya inovasi penjual telur bebek.
Dari dulu peternak bebek petelur hanya menjual telur bebek mentah dan telur asin saja ataupun menetaskan telur sebagai calon itik, sehingga dengan bertambahnya jumlah peternak bebek petelur maka stock produksi menjadi banyak sehingga menekan harga jual. Disinilah pentingnya inovasi dari peternak itik untuk menjual telurnya dalam produk jadi/yang tidak biasa sehingga memiliki nilai jual yang lebih.
Pak jangan ngomong doang dong..coba contohkan produk lain dari telur bebek yang bisa kita buat...Inovasi yang sudah ada tetapi masih sedikit pemainnya adalah pembuatan saus telur asin. Saus yang bahan dasarnya telur asin ini dibuat dengan mencampur kuning telur asin matang dengan mentega, susu, gula dan bubuk cabai sehingga sangat lezat sebagai bahan isian kue ataupun saus untuk masakan semisal kepiting, ayam, udang. Saus telur asin ini tahan 3 bulan disimpan dalam kulkas tentu saja setelah diproses dengan baik dan ditambahkan bahan pengawet makanan yang direkomendasikan.
Inovasi yang setahu saya belum ada dipasaran dan masih berupa ide dikepala saya akan saya berikan sebagai bonus pembaca setia blog ini adalah : membuat telur asin sebagai oleh-oleh khas daerah kita. Tentu saja bukan telur asin biasa tetapi telur asin yang kita warnai dengan variasi warna sehingga jika kita bariskan beberapa butirnya akan membentuk warna pelangi. Bagaimana mewarnainya? tentu saja setelah selesai proses pengasinan dan saat telur kita rebus kita campurkan pewarna makanan sehingga terlihat menarik. Telur asin ini tentu saja harus kita beri merk yang khas semisal Telur Asin Pelangi sehingga menarik orang untuk membelinya. Apakah laku? kita manusia hanya berusaha soal hasil serahkan pada Yang Kuasa, yang jelas A*ua pun saat memasarkan air putih kemasan telah ditertawakan banyak orang dan dicibir siapa yang mau membeli air putih yang setiap rumah juga ada? Nyatanya ide produsen tersebut sukses dipasaran!.
Mari kita kampanyekan kualitas telur bebek sehingga lebih banyak penikmatnya.
Salam wek wek
<()
( )
( 2)
^^
ADS HERE !!!