Bebek Anda Cacingan ?
Oleh : Gandi Margono
Musim hujan musim cacingan, tentu cacing yang dimaksud disini bukan cacing tanah yang dapat dimanfaatkan sebagai pakan itik melainkan cacing yang menyerang anggota tubuh itik sehingga menyebabkan penyakit cacingan.Pada dasarnya ada 4 macam serangan cacing yang umum menyerang unggas termasuk itik yakni disekitar mata, ditenggorokkan , di tembolok dan didalam usus atau pencernaan itik. Cacing lebih sering menyerang itik petelur dibandingkan dengan itik pedaging karena masa pemeliharaan itik petelur yang relatif lebih lama dibandingkan dengan itik pedaging.
Sebagai sebuah penyakit pada itik, cacingan tidak dapat kita pandang sebelah mata dikarenakan dampak dari keberadaan cacing pada tubuh itik tidak saja menyebabkan produksi telur turun tetapi juga dapat membahayakan keselamatan itik tersebut. Cacingan pada itik pedaging juga berdampak pada pemborosan pakan dan tidak tercapainya bobot panen itik sesuai yang diharapkan, dengan kata lain cacingan merupakan salah satu sumber masalah dalam peternakan itik.
Sebelumnya perlu untuk dijelaskan bahwa cacing yang dimaksud sebagai penyebab cacingan adalah cacing yang secara tidak sengaja masuk kedalam tubuh itik dan bukan jenis cacing yang dapat dimakan itik seperti cacing tanah/Lumbricus . Jenis cacing ditubuh itik yang sering menyebabkan penyakit pada itik diantaranya adalah :
a. Cacing Gilig ( Round Worm) merupakan cacing berbentuk bulat panjang yang dapat kita lihat pada kotoran itik yang terserang cacing ini.
b. Cacing Tenggorokkan ( Gape Worm ) merupakan cacing yang bersembunyi pada tenggorokkan itik sehingga itik yang terserang cacing ini sering menggerakkan kepala sambil membuang lendir dari lubang hidungnya.
c. Cacing Pita ( Tape Worm ) merupakan cacing berbentuk pipih seperti pita tubuh beruas-ruas dan hidup pada usus itik untuk mencuri makanan.
d. Cacing Ampela ( Gizzard Worm ) cacing berukuran 1-3 mm dan hidup di ampela dan mengganggu proses amplea untuk menggiling bahan pakan sehingga ampela infeksi dan itik mati.
e. Cacing Sekum/Usus Besar ( Caecal Worm ) cacing penghuni usus besar/buntu itik dengan corak keputihan dan ekor runcing yang panjang tubuhnya sampai 1,5 cm menyebabkan tingkat kesakitan yang tinggi pada itik.
f. Cacing Mata ( Oxyspirura ) hidup didaerah sekitar mata dan menyebabkan radang mata berat dengan ciri itik gelisah dan berusaha menggosok-gosokan matanya yang basah dan radang/bengkak. Pada kondisi yang parah maka akan ditemukan material seperti keju/belek dan dapat menyebabkan kebutaan.
g. Cacing Tembolok ( Capillaria Annulata ) hidup di tembolok itik sehingga menyebabkan tembolok itik membesar dan sering terlihat bergerak-gerak dengan mulut itik terbuka.
Lalu bagaimana cacing tersebut dapat masuk ketubuh itik? cacing masuk ketubuh itik bisa berasal dari pakan, air minum, kotoran itik yang terkena cacingan dan juga kebiasaan itik untuk mengorek-ngorek tanah. Tentu saja penyebarannya tidak harus dalam bentuk cacing tapi bisa berbentuk telur atau larva cacing. Apalagi jika itik yang kita pelihara merupakan itik angon maka resiko untuk terkena cacingan akan lebih besar.
Bagaimana tanda-tanda itik yang terkena penyakit cacingan? Tanda yang paling umum adalah tubuh itik kurus dengan bulu-bulu yang tidak teratur. Pada kasus cacingan yang berat itik sering terlihat lumpuh dan kadang ditemukan cacing yang ikut keluar bersama kotoran. Kotoran itik yang mencret berlendir ataupun bercampur darah juga menandakan itik terkena cacingan yang parah. Cacingan juga dapat menyebabkan penurunan produksi telur serta memperburuk kualitas telur sehingga gagal untuk ditetaskan. Gejala khusus itik cacingan yang terlihat biasanya jika yang terkena adalah mata itik, tembolok ataupun tenggorokkan dimana itik terlihat tidak nyaman dengan keadaannya tersebut dan berusaha menghilangkan gangguan dengan menggosok mata atau membuka paruhnya terus menerus ataupun terlihat sesuatu yang bergerak ditembolok bebek.
Diluar tubuh itik, cacing dan larvanya hidup didaerah yang lembab dan terhindar dari sinar matahari langsung. Membuat kandang tetap kering dengan ruang yang lebih banyak terkena sinar matahari langsung akan menurunkan resiko itik terjangkit cacing. Cacing juga kadang butuh inang untuk sampai ke itik yang biasanya lewat lalat dan semut, sehingga mengendalikan lalat, kutu dan semut pada kandang juga termasuk pencegahan berkembangnya cacing. Pembersihan kandang dengan desinfektant secara rutin efektif untuk mencegah cacingan.
Pengendalian cacing pada itik dapat dengan menggunakan obat kimia maupun herbal, Obat kimia memiliki keunggulan pada kecepatan proses penyembuhan tetapi memiliki kelemahan berupa kekebalan cacing terhadap obat yang sama dan gangguan produksi telur. Obat herbal relatif aman digunakan namun kadang bekerja dengan lambat dan jarang tersedia dipasaran sehingga kita harus meraciknya sendiri.
Berbagai macam herbal ada dibumi nusantara yang dapat mengobati penyakit cacingan yang menyerang unggas. Kita dapat menggunakan satu macam herbal ataupun gabungan dari herbal tersebut untuk mengobati itik yang terserang penyakit cacingan. Hebral yang bersifat anti cacing/antelmintik diantaranya adalah :
A. Daun Tembakau
Selain berguna untuk melepaskan gigitan lintah, perasan daun tembakau ( Nicotiana Tabacum) juga efektif mengusir cacing akibat adanya kandungan flavanoid dan racun nikotin yang terkandung pada tembakau sangat tidak disukai cacing.
B. Buah Pinang
Kandungan Tanin dalam buah jambe/pinang (Areca Catechu L) terutama buah pinang muda lebih efektif membunuh cacing dibandingkan beberapa merk obat kimia, Dosis 1/4 buah pinang muda sudah cukup efektif untuk mengusir cacing ditubuh seekor itik.
C. Daun Pepaya
Daun pepaya (Carica Papaya L) memiliki berbagai khasiat yang menakjubkan sehingga sangatlah naif jika kita tidak menggunakan daun ini sebagai camilan wajib peternakan itik petelur. Pepaya mengandung enzim proteolitik yang membantu tubuh itik membersihkan diri dari parasit. Enzim papain pada pepaya juga memecah dinding sel cacing dan telurnya sehingga lama kelamaan mati. Kandungan alkaloid pada pepaya juga bersifat anti cacing/antelmintik sehingga sangat efektif membasmi cacing.
D. Bawang Putih
Enzim Sulfridil yang terkandung pada bawang putih (Allium Sativum) mampu menembus dinding telur dan tubuh cacing, terutama jenis cacing A. galli . Ikatan kuat yang terjadi antara enzim sulfridil dengan enzim fosfofruktokinase dari cacing mengakibatkan gagalnya terbentuk ATP (nukleotida yang berperan dalam menyimpan dan mentransfer energi) sehingga telur cacing tidak terbentuk embrio/bakal telur dan cacing akan kekurangan tenaga dan mati. Salah satu produsen pakan terbesar di indonesia menyertakan ekstrak bawang putih kedalam bahan pakannya.
E. Kulit Akar Delima
Kandungan punicine dalam kulit akar delima (Punica Granatum L) bersifat racun bagi cacing terutama cacing pita. Rebusan air akar delima segar telah terbukti efektif mengeluarkan dan membunuh cacing pita.
F. Dan lain sebagainya seperti wortel, labu dan temu ireng.
Untuk teknis pengobatannya bisa kita lakukan sbb :
1. Pada mata itik
Cacing yang menyerang daerah sekitar mata itik biasanya sejenis Oxysoirura yang sering dijumpai dibawah selaput mata itik/niktitan, kantong kongjugtiva dan saluran nasolakrimalis menimbulkan dampak berupa radang/pembengkakan, adanya perkejuan dimata itik, itik berusaha menggores-goreskan atau membuka tutup matanya dan terlihat gelisah.
Itik yang terserang cacing mata diberikan perasan air tembakau sekaligus kita minumkan sedikit keparuh itik, daerah yang bengkak kita tekan agar cacing dapat keluar dari mata itik. Setelah semua cacing dirasa telah keluar, daerah sekitar mata dapat kita berikan salep semisal Terramycin yang merupakan antibiotik pencegah infeksi.
2. Pada kerongkongan itik
Cacing yang sering dijumpai pada saluran pernafasan/tenggorokkan itik adalah jenis Syngamus/cacing merah. jantan dan betina cacing ini sering berkopulasi/berhubungan dan membentuk huruf Y. Gejala itik yang terserang cacing ini adalah itik tidak nafsu makan dan cenderung tidak bersuara, kadang kala ditemui pula itik seperti terlihat kesulitan bernafas, bersin-bersin dan menggeleng-gelengkan kepalanya agar lendir bisa keluar.
Itik yang terserang penyakit ini dapat kita berikan perasan ektrak bawang putih dan tembakau lalu kita spuit/tembakkan dengan alat suntik tumpul ketenggorokkan itik agar cacing mau keluar. Setelah itu itik kita pegang tubuhnya dan buka paruhnya untuk kemudian kita cabut cacing yang menempel dengan menggunakan pinset. Setelah perlakuan itu itik dapat kita berikan tetrachlor yang merupakan antibiotik sekaligus vitamin untuk itik.
3. Pada tembolok dan pencernaan itik.
Berbagai macam jenis cacing dapat hidup disaluran pencernaan itik seperti jenis Capilaria, Gongylonema, Dyspharynx, Tetrameres, Ascaridia dll. Pencegahan untuk penyakit ini bisa diberikan daun pepaya sebagai camilan itik setiap hari. Bila ada indikasi itik yang terkena penyakit cacingan anda dapat memberikan salah satu herbal diatas atau lebih baik lagi bila gabungan berbagai macam herbal tersebut. Bahan herbal sebaiknya dicari yang masih segar dan diperas/tumbuk agar keluar sarinya, untuk umbi-umbian semisal temu ireng dapat kita parut terlebih dahulu sedangkan akar delima harus direbus dahulu untuk kemudian diambil air rebusannya.
Selamat mencoba dan salam wek wek
<()
( )
( 2)
^^