Itik Hibrida..Pilih Bulu Atau Indukan?
Oleh : Gandi Margono
Seringkali
peternak itik petelur heran karena mendapatkan itiknya bertelur dengan
kerabang warna putih, padahal sewaktu membeli bayahnya penjualnya
menyebut bahwa ini bebek mojosari atau alabio. Lha kok telurnya putih?
padahal harga jual telur putih lebih murah dari telur itik warna
hijau..kok bisa?
Begitu juga dengan peternak itik pedaging sering
sekali yang mengutarakan kekecewaannya akibat dod hibrida super yang
mereka beli tidak menunjukkan performa super, malah kuntet bin kerdil
padahal perawatan dan pakan yang mereka berikan sudah bagus. Akibatnya
waktu panen molor dan peternak rugi di pakan dan waktu.Yups...2 kasus
diatas adalah gara-gara hibrida..
Hibrida adalah hasil
persilangan/perkawinan 2 atau lebih jenis itik yang berbeda. Jadi semua
hasil persilangan dari 2 atau lebih jenis itik yang berbeda disebut
hibrida. Lho bukankah itik lokal juga ada yang merupakan hasil
perkawinan dari dua jenis itik berbeda? Mengapa tidak disebut itik
hibrida? Karena itik tersebut telah diidentifikasi/dikenali bentuk dan
sifatnya, dimurnikan serta diberi nama sehingga tidak lagi disebut itik
hibrida.
Lalu kenapa bisa ada hibrida? Hibrida atau perkawinan
silang dapat terjadi secara alami di alam atau karena hasil campur
tangan manusia, apalagi dengan adanya sistem kawin suntik ( inseminasi
buatan) yang menyebabkan ukuran tubuh bukan lagi masalah saat kawin
silang. Tentunya manusia mengharapkan hasil kawin silang tersebut dapat
diperoleh turunan (F1) yang memiliki sifat lebih unggul dari kedua
induknya. Penjelasannya begini, misalkan kita punya itik jenis pertama
yang memiliki sifat: badan besar, hasil karkas bagus tetapi produksi
telur rendah ( misal peking). Lalu kita juga memiliki itik jenis kedua
yang memiliki sifat : produksi telur tinggi, tetapi karkas kurang
menarik dan bobot kecil ( misal mojosari).Nah dengan perkawinan silang
kita bisa mengharapkan itik yang memiliki bobot besar, karkas bagus dan
produksi telur tinggi.Inilah yang dimaksud dengan pemulian, dalam arti
kita mengambil sifat yang mulia/baik dan menghilangkan sifat yang
jelek.Kayak sandal masjid aja ambil yang baik dan tinggalkan yang
buruk..hehehe
Itik hibrida idealnya dihasilkan dari 2 indukkan
yang memiliki darah murni ( pure blond) sehingga bibit yang dihasilkan
dapat terjaga kualitasnya. Jadi kalau menyilangkan peking dan alabio ya
kita harus dapat peking murni ( asli) dan alabio asli. Itik yang ada
dipasaran sekarang sayangnya jarang yang memiliki darah murni karena
sudah merupakan persilangan tanpa aturan ( belum ada perda yang mengatur
cara kawin itik... hahaha) Jadi sangat wajar bila kita mendapatkan
itik mojosari yang bertelur putih karena mojosari tersebut bukanlah
mojosari darah murni karena juga memiliki darah campbell ataupun peking
yang berasal dari kakek, nenek ataupun embah buyutnya.
Begitu
pula dod hibrida super yang in dukan pejantannya bukan peking berdarah
murni. Karena bergenetik heterozigot ( campuran) maka gen yang
diturunkan bukan saja gen ayahnya tapi juga dari genetik yang membuat
indukkan pejantannya. Belum lagi bila indukkan betina hibridanya tidak
dihasilkan dari 2 indukkan berdarah murni...wes tambah ruwet hasilnya.
Lalu
bagaimana cara kita mendapatkan indukkan berdarah murni atau minimal
keturunan dari jenis yang sama?. Cara repotnya adalah kita murnikan
dahulu darahnya dengan perkawinan sesamanya sampai 5 generasi..repot
khan? Atau cara cepatnya ya hubungi dinas peternakkan terdekat atau
belilah dod dari breeder terpecaya yang mengerti masalah genetika. Kalau
anda membeli disembarang orang ya jangan marah kalau dod hibrida
supernya ada yang kerdil....hehehe
Banyak jenis itik hibrida yang ada di indonesia diantaranya adalah :
1. Tiktok : itik jantan x entog betina
2. Tongki/Serati : entog jantan x itik
betina
3. Cili : itik peking x itik bali
4. PMp : itik peking jantan x betina
mojosari warna putih
5. EPMp : entog jantan x betina PMp
6. Master/Raja ( jantan ) : jantan mo-
josari x betina alabio
7. Master/Ratu ( betina) : jantan mo-
josari x betina alabio
8. Dll
Itik
hibrida petelur terbaik dengan kerabang telur warna hijau sekarang
adalah itik Ratu/Master/MA 2000 yang merupakan hasil persilangan jantan
mojosari dan betina alabio dengan produktivitas mencapai 265 butir per
tahun dengan masa produksi 10-12 bulan dengan rataan 70%. Bila
persilangan ini dibalik dalam artian kita menggunakan jantan alabio dan
betina mojosari maka hasilnya tidak menunjukkan keunggulan terhadap
tetuanya karena keunggulan hibrida hasil persilangan tidak berlaku
resiprokal dan ini terkait dengan adanya pengaruh genetis maternal dari
induk betina. Begitu pula bila hasil turunannya bila dikawinkan
sesamanya atau dengan tetuanya maka akan menghasilkan keturunan dengan
produktivitas lebih rendah. Jadi jangan terbalik ya...
Itik
hibrida pedaging saat ini belum ada yang melebihi kemampuan itik
peking.Karena harga jual itik peking mahal dan ketersediaannya terbatas
maka peternak mengakalinya dengan menyilangkan peking jantan dengan
itik lokal ( hibrida) atau peking jantan dengan hibrida ( itik peking x
itik lokal) . Kenapa digunakan itik peking sebagai pejantan? Karena
indukkan pejantanlah yang mewarisi kecepatan pertumbuhan dan bobot
tubuh itik hibrida super tersebut. Itik hibrida super mampu memiliki
bobot 0,9-1.4 kg hanya dalam waktu sekitar 30 harian dengan perawatan
yang optimal.
Lalu bagaimana cara kita memilih dod hibrida super
apakah bisa kita kenali dari warna bulunya? Hasil penelitian
universitas brawijaya malang menyatakan bahwa warna bulu tidak
mempengaruhi kecepatan pertumbuhan. Jadi itik hibrida super warna
putih, blontang ( campur ) bahkan coklat asalkan berasal dari indukkan
yang sama memiliki kecepatan pertumbuhan yang sama.Hal ini karena gen
pada bulu itik hibrida tidak berperan dalam mengatur pertambahan bobot
badan.
Genetik yang mengatur pewarnaan bulu diatur oleh gen
melanin yang mengatur pigmen ( warna) sedangkan pewarisan sifat
kuantitatif ( bobot itik) diatur oleh gen yang bersifat kumulatif (
saling menambah), semakin banyak gen dominan pada sifat tertentu maka
fenotif akan semakin tampak tinggi. Bobot badan itik juga dipengaruhi
oleh faktor lingkungan seperti iklim, nutrisi pakan,
kandang/peternakan, dan kesehatan itik. Jadi walaupun kita memiliki
bibit super tapi perawatannya tidak optimal ya percuma...
Mudah-mudahan
bahasan tentang itik hibrida ini dapat sedikit menjelaskan pengertian
itik hibrida sehingga kita dapat memilih atau bahkan menghasilkan itik
hibrida dengan kualitas super.
Salam wek wek
<()
( )
( 2)
^^
ADS HERE !!!