Kekuatan Jumlah
Oleh : Gandi Margono
Sebuah pertanyaan melalui aplikasi whatsapp hadir diponsel saya yang intinya mengeluhkan usaha ternak itik yang tidak jua mendatangkan keuntungan bagi peternaknya. Setelah saya telusuri inti permasalahan sebenarnya adalah sang peternak hanya mendapatkan penghasilan yang kecil dan dia anggap tidak mencukupi untuk upah lelahnya mengurus bebek apalagi untuk mencukupi kebutuhan hidupnya.
Memang usaha ternak itik baik pedaging maupun petelur jika masih skala puluhan ekor apalagi hanya belasan ekor sulit untuk meraih keuntungan yang dirasa cukup untuk membayar lelah peternak apalagi mencukupi kebutuhan rumah tangga. Lalu bagaimana solusinya? Ya tiada lain selain meningkatkan populasi ternak anda sehingga anda mendapatkan keuntungan yang besar. Inilah yang disebut dengan kekuatan jumlah.
Anda mungkin akan kaget bila mendengar nilai saham ( valuasi ) Gojek lebih besar dari pada Garuda Indonesia. Benar...Valuasi Gojek saat ini sudah mencapai 75 triliun sedangkan Garuda hanya 6 triliun rupiah saja. Garuda Indonesia memiliki armada sekitar 142 unit pesawat ( Inews tv , 16 januari 2019) dengan harga triliunan rupiah sedangkan Gojek hanya memiliki sistem aplikasi Startup saja mengapa bisa nilai saham Gojek lebih besar dari Garuda ?
Untuk menilai valuasi saham maka faktor utama penilaian adalah berapa lama modal yang kita keluarkan akan kembali lagi (balik modal ) atau dalam istilah bisnisnya disebut dengan Return Of Investment. Nah dititik inilah Gojek jauh lebih unggul daripada Garuda Indonesia. Mengapa lebih unggul? Karena Gojek memiliki biaya operasional yang rendah yakni hanya memastikan sistem aplikasinya berjalan sempurna dan memiliki pendapatan yang besar dari jumlah pengemudinya yang banyak dan terus bertambah.
Pertanggal 16 januari 2019 Gojek telah memiliki 1 juta pengemudi ( Tempo, 16 januari 2019) yang jika sehari saja mampu memberikan keuntungan masing-masing sebesar Rp 50.000 baik dari orderan maupun penggunaan aplikasi di internet maka Gojek akan memiliki pendapatan harian sebesar 50 Milyar rupiah!!!. Bagaimana jika kita hitung pendapatan perbulan atau pertahun ? maka wajarlah valuasinya bernilai tinggi.
Bagaimana dengan Garuda? walaupun semisal nya 142 unit pesawat tadi terbang semua dengan membawa jutaan penumpang dengan harga per tiketnya jutaan rupiah tetapi Garuda harus membeli aftur untuk bahan bakar perjalanannya. Belum lagi gaji pilot, pramugari, teknisi,sewa bandara, onderdil pesawat, hutang bank dan lain sebagainya sehingga keuntungannya berkurang. Sampai disini paham khan?
Lalu bagaimana cara kita meningkatkan populasi ternak yang benar? Sebaiknya anda tidak langsung meningkatkan populasi secara drastis karena semakin tinggi populasi maka semakin besar juga resikonya. Sebelum meningkatkan populasi ada baiknya dilihat terlebih dahulu daya beli pasar, kesiapan modal dan kesiapan tenaga pelaksananya dan prasarananya.
Untuk yang tidak memiliki lahan cukup tetapi ingin meningkatkan populasi anda dapat menyewa lahan milik orang lain ataupun membentuk sistem kemitraan dimana anda bertindak sebagai Inti mitra dengan menyediakan bibit, pakan dan pemasaran hasil produksinya, sedangkan tetangga atau mitra anda cukup bertindak menyediakan lahan/kandang dan merawat itik sampai menghasilkan. Disini anda sebagai inti mitra akan memiliki keuntungan berupa peningkatan populasi ternak anda sedangkan tetangga/plasma memperoleh penghasilan tanpa perlu mengeluarkan modal yang besar. Sekedar saran sebaiknya dibuatkan perjanjian yang jelas dan sama-sama menguntungkan antara Inti dan plasma kemitraan untuk menghindarkan terjadinya pelanggaran kesepakatan yang terjadi.
salam wek wek
<()
( )
( 2 )
^^
ADS HERE !!!