Memahami Karakter Bebek
Oleh : Gandi Margono
"Tak kenal maka tak sayang"..peribahasa tersebut sangatlah cocok untuk digunakan sebagai acuan kita dalam beternak bebek. Pemahaman akan karakter/kebiasaan bebek akan memberikan hasil positif untuk usaha peternakan bebek dibandingkan dengan pemeliharaan ala kadarnya tanpa memahami kebiasaan dan kebutuhan bebek. Sebaliknya bila memelihara bebek tanpa memahami karakter peliharaannya maka akan menemui kendala dan hasil yang kurang optimal bila kita tidak paham karakternya.
Beberapa karakter bebek yang perlu kita pahami adalah :
1. Bebek tidak suka perubahan/kolot
Setiap perubahan yang dialami oleh bebek baik dalam hal pakan, kandang maupun teknis pemeliharaan akan direspon bebek dengan penurunan produksi atau bahkan stres. Merubah jenis pakan secara drastis terutama saat fase produksi akan membuat bebek stres dan berhenti bertelur, begitu juga dengan perubahan yang terjadi pada kandang semisal kandang rubuh atau kebanjiran akan direspon dengan penghentian produksi telur. Walaupun begitu bebek bisa dibiasakan dengan kondisi kandang tempat kita walaupun semisal kandang panggung, kandang dekat dengan keramaian, pakan alternatif dll.
⅄
2. Bebek hewan yang mudah gugup/nerveous
Itik keturunan indian runner semisal mojosari, alabio ataupun itik tegal merupakan hewan yang mudah gugup/kaget bila dibandingkan dengan itik peking ataupun campbell. Secara genetik itik keturunan indian runner memang bertype mudah terkejut, panik , mudah curiga dan ketakutan. Apalagi dengan kebiasaan diliarkan/angon pada itik indian runner tersebut sehingga sifat paniknya tidak berkurang. Sifat nerveous/gugup bebek inilah yang membuat pemeliharaan bebek lebih "berisik" bila dibandingkan dengan unggas lainnya.
3. Bebek merupakan makhluk sosial/berkelompok.
Bebek sulit berproduksi optimal bila dipelihara terpisah dari kelompoknya, namun dalam sebuah kelompok juga akan terjadi persaingan memperebutkan status sehingga pemeliharaan bebek juga harus memisahkan bebek berdasarkan usia, bobot dan jenis kelaminnya agar pertumbuhan optimal. Penggabungan antara bebek lama dengan bebek baru juga akan menimbulkan gejolak dalam pemeliharaan ternak bebek.
4. Bebek makan segala jenis pakan tetapi paling rentan dengan pakan basi.
Banyak jenis tumbuhan ataupun hewan yang dapat dipergunakan sebagai pakan bebek semisal eceng gondok, kangkung, gedebok pisang, sagu, ketela dan juga hewan semacam keong, serangga, kepala udang dan katak sehingga bebek merupakan hewan yang tepat untuk digembalakan, tetapi perhatikan bahwa pakan yang kadaluarsa merupakan musuh utama bebek. Bila dibandingkan dengan jenis hewan semisal ayam ataupun merpati maka bebek merupakan hewan yang paling peka/rentan dengan bahaya mikotoksin akibat pakan yang kadaluarsa. Pakan yang
mengandung aflatoxin sebanyak 40 µg/kg akan
mengakibatkan pembengkakan hati itik. Aflatoxin pada
level 100 µg/kg akan menurunkan pertumbuhan, dan
jika pakan mengandung aflatoxin 200 µg/kg akan
meningkatkan kematian itik.
5. Anomali jumlah pakan bebek
Kebutuhan pakan bebek per hari sulit diukur secara tepat dikarenakan bergantung dengan fisik, kondisi lingkungan dan juga emosi bebek tersebut. Ada saat dimana pakan yang kita berikan tak bersisa dan terlihat bebek masih lapar namun ada pula saat dimana bebek hanya makan sedikit dan menyisakan banyak sisa pakan. Secara umum jantan akan lebih banyak mengkonsumsi pakan dibandingkan betina karena diperlukan untuk membentuk tubuh yang kuat dan disegani dikelompoknya, Bebek betina sebelum memasuki periode bertelur umumnya makan lebih banyak ketimbang kebutuhannya untuk menumpuk nutrisi ditubuhnya dan setelah memasuki periode bertelur cenderung berkurang konsumsi pakan hariannya. Begitu juga dengan kondisi kandang yang dingin akan menyebabkan peningkatan konsumsi bila dibandingkan dengan kandang yang panas/hangat.
Demikianlah beberapa sifat dari bebek yang harus kita pahami sehingga pengetahuan tersebut akan memudahkan kita dalam pemeliharaannya. Satu hal yang perlu diingat juga adalah bahwa bebek lokal yang ada saat ini di Indonesia umumnya bergenetik campuran dari berbagai macam spesies bebek akibat pemeliharaan secara berkelompok dan juga perkawinan silang beberapa spesies sehingga sangat sulit untuk memprediksi keunggulan bebek berdasarkan kemampuan bertelurnya, panjang pendeknya rontok bulu dan kecepatan pertumbuhannya sebagai akibat dari keragaman genetik tersebut.
Salam wek wek
<()
( )
( 2)
^^
ADS HERE !!!