Hukum Mandi Untuk Bebek Petelur
Oleh : Gandi Margono
Banyak sekali pertanyaan peternak bebek pemula di grub FB Peternak Bebek Petelur Seluruh Indonesia (PBPSI) tentang bagaimana menyediakan kebutuhan air bagi itik. Diantara pertanyaan yang sering diajukan adalah apakah itik boleh mandi?, apakah kandang harus disediakan kolam?, atau bagaimana sistem air minum yang baik untuk itik?. Tentu saja jawaban yang diberikan oleh member PBPSI lainnya bisa berbagai macam dan terkadang malah membuat pening kepala sang peternak pemula akibat berbedanya hasil yang diterima. Daripada pusing mending baca artikel dibawah ini ya mas...hehehe
Itik sejatinya adalah termasuk unggas air/waterflow sehingga dialam liar itik memang hampir setiap saat berada didaerah yang basah dan dekat dengan sumber air semisal rawa, , danau, sungai ataupun persawahan. Seiring dengan kemajuan peradaban manusia mulailah itik didomestikasi/diternakan agar dapat digunakan baik daging maupun telurnya saat diperlukan.Maka dimulailah dibangun tempat penampungan itik atau yang lebih familiar kita sebut dengan kandang. Awalnya kandang dibuat hanya berupa sekat jaring saja tetapi dalam perkembangan selanjutnya mulailah dikembangkan kandang yang dibuat mirip dengan kondisi itik dialam liar, yakni dibuatkan tempat/kandang yang lebih luas dengan fasilitas yang mirip dengan kondisi itik dialam liar agar itik dapat tumbuh dan berkembang sempurna.
Kemajuan teknis pemeliharaan itik juga semakin berkembang dengan ditemukannya sistem angon dimana peternak hampir tidak perlu menyediakan pakan untuk itik pemeliharaannya dan hanya menggiring itik ketempat-tempat yang memiliki sumber pakan alami. Seiring perkembangan jaman dan diterapkannya sistem intensifikasi pertanian, maka tempat penggembalaan itik tidak lagi bersahabat dengan itik akibat dari tercemarnya sawah oleh pestisida, berkurangnya lahan angon akibat digunakan sebagai sawah, pabrik ataupun pemukiman manusia maka dibeberapa daerah sistem angon mulai ditinggalkan oleh peternak itik. Sistem angon digantikan dengan sistem terkurung dimana itik ditempatkan dalam sebuah kandang dan dipenuhi semua kebutuhannya sehingga dapat tumbuh dan berproduksi tanpa harus diangon.
Di Indonesia, sejak awal tahun 1990 sistem perkandangan terkurung itik mengalami perkembangan dengan ditemukannya sistem "beternak itik tanpa air" yang meniru pola pemeliharaan ayam petelur dimana itik hanya disediakan air minum saja tanpa disediakan tempat untuk bermain ataupun mandi. Sistem ini umumnya oleh para peternak dikenal dengan "sistem kering" untuk membedakannya dengan "sistem basah" yang masih menyediakan akses itik untuk mandi. Sistem kering disebut memiliki beberapa keuntungan diantaranya adalah :
1. Berkurangnya bau kandang
2. Produksi telur lebih banyak
3. Menghemat lahan
Dengan keunggulan seperti diatas apakah sistem kering tidak memiliki kelemahan? Mengapa banyak praktisi yang seolah mendewakan sistem kering ini sehingga membuat pernyataan bahwa sistem basah adalah sebuah kesalahan? Mari kita bahas...
Segala sesuatu didunia berlaku hukum keseimbangan atau kalau kita memakai istilah dari negeri tiongkok maka ada unsur yin pasti ada unsur yan, atau dalam bahasa sederhananya segala sesuatu pasti memiliki kelebihan dan kekurangan tinggal bagaimana kita saja mensiasati kelebihan dan kekurangan tersebut. Lha jadi sistem kering tidak bagus pak? Bagus atau tidak bagusnya sebuah sistem itu tergantung mas...pusing ya? Lanjut lagi bacanya ya nanti juga terjawab...
Sebelum menjawab bagus atau tidaknya terlebih dahulu kita bagi pemeliharaan itik dalam tiga fase untuk melihat sistem mana yang menurut saya baik digunakan. Fase itik petelur umumnya dibagi dalam 3 tahap yakni :
1. Fase starter ( usia 0-1 bulan )
2. Fase grower ( 1 bulan - 6 bulan )
3. Fase layer/produksi ( 6 bulan - afkir )
Sistem kering baik dilakukan untuk fase starter dengan alasan itik pada fase tersebut( terutama usia 1-5 hari ) belum bisa mengatur suhu tubuhnya, padahal itik merupakan hewan homothermal yang harus mempertahankan suhu tubuhnya tetap stabil. Bila terjadi kegagalan mempertahankan suhu tubuhnya maka keunggulan genetik itik tidak akan muncul dan berakibat timbulnya bermacam penyakit semisal lumpuh atau bahkan kematian. Lha itik/entog dialam liar umur berapa hari sudah mandi pak? benar..hal itu karena ada induk yang mangajari sekaligus memberikan perlindungan dari suhu yang dingin kepada anak itik, sedangkan sekarang umumnya itik menetas tanpa induk disisinya.
Bagaimana dengan fase grower? Fase grower lebih baik diterapkan sistem basah karena saat tersebut itik sudah mampu mengontrol suhu tubuhnya dan membutuhkan mandi untuk perkembangan dan kesehatan bulunya. Itik peliharaan yang tidak mendapatkan akses mandi saat fase grower berakibat timbulnya bulu yang tebal dengan tubuh yang gemuk akibat kurangnya aktivitas itik. Tidak adanya akses air untuk mandi juga akan mendorong timbulnya kanibalisme sesama itik akibat sisa pakan yang menempel dibulu itik. Bulu itik yang tidak mendapatkan air yang cukup untuk mandi juga sulit tumbuh mengkilap akibat jarangnya itik "menyisir" bulunya sehabis mandi. Kelenjar minyak pada itik terletak dipangkal ekor/brutu yang akan digigit-gigit itik sehabis mandi agar minyaknya keluar dan bulu itik menjadi mengkilap.
Lalu bagaimana saat itik telah memasuki periode layer/siap telur, sistem mana yang sebaiknya kita gunakan?. tergantung mas....haduh kok tergantung lagi? lha ya tergantung sang pemilik itiknya mas mau jadi penghasil telur tetas atau telur konsumsi. Kalau mau cuma jadi penghasil telur konsumsi ya sebaiknya menggunakan sistem kering karena hampir semua pakan yang diberikan ke itik hanya akan diolah menjadi telur dan tidak terbuang. Jadi sadar ya kalau anda disarankan menggunakan sistem kering berarti anda hanya diharapkan menghasilkan telur konsumsi dan tidak menghasilkan telur tetas karena akan jadi saingan yang menyarankan..hehehe
Penelitian Fajar Sandi Nugraha dkk dari universitas Jenderal Soedirman Purwokerto menyimpulkan bahwa itik yang dipelihara dengan sistem basah menghasilkan telur dengan kualitas lebih baik daripada sistem kering. Hal ini dapat dilihat dari bobot telur, bobot kuning telur, tebal kerabang, warna kuning telur dan specifik gravitity ( berat jenis ). Meskipun hal ini juga dipengaruhi oleh pola pakan yang diberikan pada penelitian tersebut secara umum kita dapat simpulkan bahwa telur dengan sistem pemeliharaan basah lebih baik untuk ditetaskan.
Sistem basah juga memperbesar intensitas itik untuk kawin/pembuahan karena pada dasarnya itik senang melakukan aktivitas kawin dengan adanya akses air.
Bagaimana dengan produktivitas itik saat musim hujan? itik yang terbiasa mendapatkan akses air untuk mandi lebih tahan terhadap datangnya musim penghujan dibandingkan itik sistem kering dan produksinya tidak mengalami penurunan yang drastis. Sudah terbiasa mas...jadi tidak kaget lagi sama air...hehehe.
Pengamatan terhadap itik yang memiliki akses mandi/kolam juga menyimpulkan bahwa saat hujan datang itik akan berteduh/mencari naungan dan tidak terlalu senang dengan air hujan bila telah menginjak fase layer/produksi.
Sistem basah juga menghindari itik dari pengaruh panas yang berlebihan (heat stres) saat musim kemarau akibat adanya kolam yang dapat digunakan itik untuk menurunkan suhu tubuhnya. Heat stres/ganguan suhu yang berlebih dari suhu normal umumnya menyerang itik dewasa yang telah memiliki bulu lengkap karena itik akan kesulitan untuk membuang panas tubuhnya bila tidak ada kolam. Itik yang mengalami heat stres akan lebih sering membuka mulutnya dan lebih sering minum sehingga konsumsi pakan berkurang yang berujung pada penurunan produksi telur atau bila heat stres terlalu tinggi maka akan ditemui itik yang mati.
Sistem basah juga meningkatkan "kesejahteraan" itik sehingga itik yang dipelihara dengan sistem basah relatif lebih tahan stres dibandingkan dengan itik yang dipelihara dengan sistem kering. Jika itik dapat mempunyai pilihan maka tentu mereka akan memilih sistem basah dibandingkan dengan sistem kering, artinya itik akan lebih memilih minum dari kolam (mandi) dibandingkan dengan galon, kran ataupun niple ( Dr. Tracey Jones dkk Oxford College).
Penelitian mereka juga menyatakan bahwa untuk kebersihan bulu untuk minum dengan niple hanya 17% bulu yang baik dari semua populasi itik, galon 67% dan kolam mandi 95%. Itik yang cuma diberi akses berupa niple juga menampakkan tanda-tanda stres dan hanya 5% saja dari populasi itik yang tidak butuh mandi.
Dari paparan diatas semua sistem pemeliharaan baik kering maupun basah memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Pengenalan akan kelebihan dan kekurangan sebuah sistem akan menuntun anda untuk memilih sistem yang tepat.
Salam wek wek
<()
( )
( 2)
^^
ADS HERE !!!