Bebek Sebagai Mesin Produksi
Oleh : Gandi Margono
Pemeliharaan itik petelur merupakan sebuah usaha yang sulit untuk dipahami oleh banyak peternak. Waktu setahun, dua tahun ataupun lebih terasa kurang untuk memahami dan menerapkan pengelolaan itik petelur dengan hasil yang optimal. Wajar saja karena sedikitnya informasi yang bisa kita dapat tentang budidaya ini, dan juga banyaknya informasi yang tidak tepat tentang teknis budidaya itik petelur yang sengaja disebarkan serta keragaman genetik itik yang tercampur menyebabkan kita sulit untuk memprediksi hasil yang akan kita peroleh. Kenyataan ini masih ditambah lagi dengan situasi iklim yang kurang bersahabat dan semakin resistennya bibit penyakit menambah besar kemungkinan peternak untuk gagal.
Untuk membantu memahami teknis budidaya itik petelur, ada baiknya bila kita memandang itik petelur sebagai sebuah mesin hidup penghasil telur. Kenapa sebagai sebuah mesin? Ya..karena dalam sebuah industri biologis semua ternak dipandang sebagai sebuah mesin penghasil daging ataupun telur. Istilah ini hanya perumpamaan saja mas biar mudah untuk dimengerti perlakuan apa saja yang harus kita berikan agar itik dapat berproduksi maksimal..
Karena sebagai sebuah mesin hidup maka sebaiknya itik diperlakukan dengan baik sejak itik tersebut dilahirkan/dod hingga itik tersebut kita afkir. Bagaimana cara menghasilkan dan merawat mesin produksi yang baik? Karena pembahasannya cukup lebar maka saya membatasi pembahasan menghasilkan mesin yang baik hanya dari segi pakan dan tempat tinggal idealnya saja, Yuuk ah mari kita bahas...
a. Periode starter 1-14 hari ( Masa Emas Pertumbuhan ):
Saat awal pertumbuhan bebek harus dipersiapkan sebagai mesin produksi yang handal yakni dengan cara pemberian pakan yang bernutrisi tinggi yakni yang memiliki kandungan energi metabolisme ( EM ) = 2800-3000kkal dan Crude Protein = 20-22%. Mengapa harus diberi nutrisi tinggi? karena pada masa tersebut merupakan periode emas itik dimana terjadi perkembangan yang cepat pada organ pencernaan, organ pernafasan dan sistem pertahanan tubuh/antibody, sehingga itik siap untuk memasuki periode perkembangan berikutnya.
Apa akibatnya bila pada masa tersebut itik tidak/kurang mendapatkan nutrisi yang baik? Tentu saja pertumbuhannya terganggu, kekebalan melawan penyakit berkurang dan mudah terkena penyakit akibat gangguan pernafasan. Pertumbuhan terganggu sering tampak dalam bentuk itik yang kerdil, kurus dan pertumbuhan bulu yang lambat/tidak normal dibandingkan seharusnya. Kekebalan melawan penyakit dan gangguan pernafasan dapat terlihat dari mudahnya itik terkena segala jenis penyakit flu. Jika itik sudah terkena penyakit flu maka pertahanan pertama tubuh itik sudah rusak dan akan membuka gerbang untuk penyakit lainnya muncul.
Itik sebaiknya diletakan pada kandang box yang mampu menjaga itik dari kedinginan, serangan pemangsa , terpaan angin kencang dan bebas kuman penyakit. Bagaimana jika langsung ditanah? untuk pemula lebih sulit memelihara dod ditanah langsung karena sulitnya mengontrol suhu stabil, bercampurnya kotoran itik dengan dod/meri, beceknya alas tanah akibat air minum yang tumpah ,dan rawan dari serangan pemangsa semisal tikus liar/wirog.
b. Periode 15-30 hari ( Pengenalan Medan ):
Setelah lepas masa starter mesin produksi harus kita tempa agar memiliki rangka yang kuat dan siap tempur di tempat yang baru/pengenalan pakan dan tempat baru. Itik usia tersebut mulai diberikan pakan campuran konsentrat + katul ataupun jika pakan starter tersisa dapat diberikan pakan starter + katul sebagai peralihan dari pakan jadi pabrik ke pakan alam/buatan. Itik juga mulai turun dari kandang box dan pemberian pakan dengan cara disebar ditanah sebagai perkenalan dengan lingkungan/tanah agar siap untuk periode selanjutnya.
c. Periode 1 bulan - 5.5 bulan ( Pelatihan ) :
Pakan periode ini sebaiknya merupakan pakan yang memiliki kadar serat kasar yang cukup tinggi agar organ pencernaan itik terpacu dengan adanya serat kasar tersebut. Pemberian serat kasar yang cukup akan membuat ginjal, hati dan sekum itik berkembang lebih besar sehingga terlatih dan mampu bekerja lebih optimal. Jenis serat dan sumber serat dalam ransum unggas akan berdampak pada performa dan perubahan organ dalam terutama saluran pencernaan ( Iyayi dkk, 2005). Otot dan rangka tubuh itik pun harus dilatih dan terbentuk sempurna dahulu sebelum siap untuk periode berikutnya.
Pada pemeliharaan periode ini cara terbaik adalah dengan mengangon itik/digembalakan disawah. Mengapa? selain faktor untuk menghemat pakan, sumber makanan yang tersedia dialam pun sebagian besar memiliki kadar serat yang cukup tinggi dan belum diolah sehingga baik untuk perkembangan itik difase ini. Dengan cara diangon maka otot dan rangka tubuh itik terlatih akibat sering digunakan untuk berjalan dan mencari pakan. Perkembangan organ kelamin tubuh itik pun akan berjalan lambat akibat kurangnya penyinaran dan suhu stabil selama masa angon bila dibandingkan dengan pemeliharaan dikandang/intensif.
d. Periode awal masuk kandang ( Peralihan ) :
Sejak itik dikandangkan sampai sebelum produksi merupakan masa peralihan yang harus kita perlakukan dengan tepat agar mesin dapat bekerja sempurna. Periode peralihan ini sering dilupakan oleh banyak peternak yang berakibat itik stres atau lebih cepat rontok bulu ( moulting ) akibat terlalu cepatnya masa peralihan ini. Easy come easy go...hehehe
Bayah yang dijual dipasaran umunya belum siap bertelur jadi kita harus membuat itik agar gemuk terlebih dahulu ( karena itik angon umumnya kurus ) sebelum bertelur dengan pemberian pakan yang mengandung cukup karbohidrat semisal katul, nasi sisa/aking ataupun jagung. Bila khawatir itik kekurangan gizi bisa diberikan konsentrat dengan perbandingan rendah yakni dimulai dengan perbandingan konsentrat dan katul = 1:8. Setelah itik menunjukkan tanda-tanda akan bertelur perbandingan bisa ditingkatkan menjadi 1: 6 sampai 5% populasi itik mulai bertelur. Setelah 15-20% itik mulai bertelur perbandingan bisa ditingkatkan kembali menjadi 1:4 sehingga akhirnya pakan menjadi komposisi tetap yakni 1: 3.
Apa akibatnya bila saat masuk kandang langsung diberikan pakan dengan perbandingan konsentrat : katul = 1: 3? Ya kalau itik yang dibeli rata-rata sudah bertelur tidak apa-apa mas...tetapi kalau itik belum cukup umur langsung diberi campuran konsentrat : katul = 1:3 maka itik akan terpacu untuk segera bertelur. Karena genetik itik lokal belum terseleksi sebagai itik petelur unggul dan memiliki kemampuan bertelur terbatas maka hanya diawal saja itik akan menghasilkan telur dan selanjutnya akan cepat berhenti produksinya.
e. Periode produksi ( Kestabilan )
Setelah lebih dari 50% itik bertelur maka kita harus membuat kestabilan dikandang dalam artian pakan, suhu, cahaya, dan manajemen peternakan dalam kondisi tetap agar itik memiliki masa produksi yang panjang. Stabil bukan berarti tidak ada perubahan karena bisa saja kita harus menambah energi metabolisme pakan saat musim hujan, menaikkan atau menurunkan suhu kandang agar ideal dan lain sebagainya agar itik betah dan tidak stres dikandang.
Mudah-mudahan bahasan itik sebagai mesin produksi ini dapat menambah wawasan anda dalam beternak itik...Salam wek wek
<()
( )
( 2)
^^