Modal Kecil Untung Besar
Oleh : Gandi Margono
Kesulitan utama pelaku usaha di Indonesia biasanya ada pada masalah permodalan, tidak adanya modal berbanding lurus dengan tidak adanya usaha/pekerjaan. Lalu apakah ada pekerjaan yang hanya memerlukan modal kecil tetapi memiliki potensi pendapatan yang besar? Pasti ada. Kalau saya ditanya bagaimana dibidang ternak itik apakah ada usaha yang hanya memerlukan sedikit modal tetapi memiliki potensi keuntungan yang besar? Saya jawab ya ada donk..
Ranz Merajut Asa menghasilkan penjualan Rp 28.000.000 hanya dalam waktu 3 bulan saja. Waluyo Bebek Mania memiliki omzet Rp. 50.000.000 dalam waktu kurang dari 6 bulan. Begitu juga dengan member lain Peternak bebek Petelur Seluruh Indonesia yang menekuni profesi serupa hampir bisa dipastikan juga meraih omzet besar dengan modal yang kecil. Profesi apa dan berapa modal awalnya? sabar ya bro..nanti kita bahas..hehehe.
Bebek walaupun termasuk kedalam golongan unggas tetapi memiliki kelebihan yang tidak dimiliki oleh unggas lainnya seperti kemampuan mencerna serat kasar lebih baik, kemampuan mencari makananan di darat dan air, suka akan berbagai macam jenis pakan dan kemampuan berbaris. Jadi bebek merupakan unggas yang sangat layak untuk dipelihara dengan sistem angon. Sistem angon berarti peternak harus menggiring bebek ketempat dimana diperkirakan terdapat bahan makananan untuk bebeknya.
Yups..angon bebek adalah salah satu bisnis yang hanya membutuhkan modal kecil tapi berpotensi untung besar. Dengan minimnya biaya pakan dalam sistem angon berarti kita mengurangi 70% pengeluaran yang harusnya ada dalam ternak itik. Nah 70% pengeluaran pakan ini tentunya akan sangat berpengaruh dalam menambah keuntungan kita. Lalu berapa modalnya dan bagaimana caranya? Tanya yang bersangkutan aja ya mas...hahaha. Ok daripada penasaran saya coba contohkan perhitungan modal angon untuk pemeliharaan itik 100 ekor itik sampai dengan usia 6 bulan.
Modal awal ( asumsi bulan juli 2016 )
1. Dod/meri betina = Rp 7.000 x 100 ekor = Rp. 700.000
2. Pakan starter minggu ke 1 = Rp 8.000/kg x 15 Kg = Rp 120.000
3. Pakan Lanjutan minggu ke 2 -3/kebi/katul = Rp 3.500 x 100kg = Rp. 350.000
4. Vitamin/Obat-Obatan /dll = Rp 100.000
Total modal = Rp. 1.270.000
Asumsi kematian 5% berarti populasi tinggal 95 ekor
Penjualan = 95 ekor x Rp 70.000 = Rp. 6.650.000
Keuntungan = penjualan - modal = 5.380.000/6 bulan atau hampir Rp. 896.000/bulan (dibulatkan )
Itu baru 100 ekor, padahal rata-rata tukang angon mampu merawat 500 ekor itik yang berarti pendapatannya bisa mencapai Rp 4.480.000/bulan!!! Jadi keuntungan tukang angon 500 ekor bebek lebih besar dari UMR DKi Jakarta tahun 2016 yang hanya Rp. 3.100.000 ataupun apalagi UMR daerah lain semisal Jawa Tengah yang cuma Rp 1.900.000 (Semarang 2016).
Lalu apakah semudah itu meraih keuntungan dengan cara angon bebek? Tidak juga. Setiap usaha tentu saja memerlukan keahlian dan ketekunan agar dapat meraih keuntungan. Beberapa hal yang harus anda perhatikan untuk menjalankan sistem ini adalah :
1. Ketersediaan waktu
Angon menghabiskan hampir semua waktu efektif bekerja manusia, anda harus berangkat pagi dan pulang petang agar bebek anda tidak kelaparan. Tidak ada waktu? gampang...berdayakan saja fakir miskin, anak-anak terlantar dan janda2 kesepian (upss..maaf kebablasan).disekitar lingkungan anda. Bisa dengan pola bagi hasil penjualan bebek bayah ataupun sistem besaran gaji per bulan.
2. Pengenalan lokasi
Tidak semua lokasi layak untuk angon bebek dan tidak semua lokasi pula diperbolehkan untuk tempat mengangon bebek. Sawah yang baru ditebar pestisida berbahaya untuk tempat angon bebek. Sawah/ladang yang baru saja ditanami bibit juga dilarang untuk tempat angon kalau anda tidak mau mengganti kerugian karena habisnya bibit muda karena dimakan itik anda. Perhatikan juga ketersediaan sumber air yang layak untuk minum itik anda.
3. Kemampuan Memelihara DOD/meri
Masa rentan pemeliharaan bebek biasanya pada usia 0-2 minggu, jika telah melewati fase ini bebek relatif lebih tahan terhadap penyakit dan kondisi lingkungan. Pemeliharaan itik fase starter memerlukan keahlian dan ketekunan sang pemiliknya. Pemeliharaan masa starter juga menentukan perkembangan dan keuntungan peternak dimasa bayah akibat pentingnya ketercukupan nutrisi pada masa ini dan tingginya angka kematian.
4.Pengenalan waktu yang baik untuk angon
Saat selesainya musim panen merupakan waktu yang tepat untuk angon bebek, sisa-rontokan padi merupakan pakan yang baik untuk bebek angon. Sawah selesai angon kemudian tergenang air merupakan tempat hidup untuk pakan itik angon semisal katak, belalang, ikan dan keong. Jadi jika anda ingin mengangon bebek usahakan agar bebek telah berusia minimal 3 minggu saat panen telah selesai.
5. Fisik yang prima
Panasnya terik matahari, kehujanan, bertemu hewan melata/ular merupakan resiko yang harus dihadapi oleh tukang angon. Anda juga harus jeli mengawasi semua ternak anda agar tidak ada yang tertinggal/terpisah dari rombongan atau dimangsa predator semisal Wirog( tikus besar), ular, dan kucing liar. Mengawasi disini juga berarti anda harus mencegah itik dari bahaya memakan bangkai, keracunan pupuk dan lainnya. Belum lagi jarak yang harus ditempuh setiap harinya tentu saja memerlukan fisik yang prima.
Jika anda memiliki 5 point diatas ditambah sedikit modal, dan memiliki mental yang kuat maka anda sangat layak mengangon bebek untuk meraih keuntungan yang besar dengan modal yang kecil. Lalu apakah tidak ada resiko di usaha ini? Semua usaha ada resikonya bro...toh kalaupun anda diam saja anda juga tetap beresiko memenuhi kebutuhan hidup anda, yang penting kita sudah berusaha soal hasil serahkan pada Yang Kuasa.
Salam Wek Wek
<()
( )
( 2)
^^