Mengapa Itik Saya Kurus?
Oleh : Gandi Margono
Seorang peternak asal Kalimantan bertanya kepada saya mengapa itiknya tetap kurus walaupun pakan yang diberikan telah memenuhi standar protein 15%. Itik umur 12 minggu yang dipeliharanya hanya memiliki bobot sekitar 700 gram atau jauh dari bobot standar itik lokal pedaging yang umumnya telah berada diatas 1 kg. Mengapa ini terjadi?
Tidak tercapainya bobot itik dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti :
1. Genetik itik
Genetik itik dipengaruhi oleh asal indukan itik dan juga cara penetasannya. Induk itik yang berasal dari kekerabatan yang dekat atau bahkan sedarah akan memunculkan itik dengan performa kesehatan yang buruk. Contoh sederhana adalah saat anda membeli dod parent stock ( asal balitnak misalnya ) maka kita harus melakukan perawatan yang ekstra lebih bila dibandingkan membeli dod finally stock.
Itik asal indukan muda, dengan antibody maternal yang rendah dan membawa penyakit turunan semisal berak kapur atau salmonella juga akan menghasilkan anakan yang lemah atau kerdil. Begitu pula dengan cara penetasan yang tidak benar semisal kurangnya kelembaban akan menghasilkan anakan itik/meri/dod yang lemah dan sulit berkembang. Bibit yang jelek sulit untuk menghasilkan performa itik yang baik walaupun pakan, kandang dan manajemen sudah ideal.
2. Brooding
Brooding atau pengganti indukan untuk anak itik dipergunakan karena saat ini cukup sulit untuk mencari itik yang masih mau untuk mengerami telurnya sekaligus menjaga anak-anaknya. Brooding berarti kita menjaga agar anak itik tetap mendapat suhu, pakan dan perlindungan seperti perlakuan induk kepada anaknya. Pemeliharaan anak itik sampai sekitar umur 14 hari juga sangat menentukan perkembangan itik selanjutnya dikarenakan pada masa inilah terjadi perkembangan semua sel organ tubuh itik semisal sistem kekebalan, pernafasan dan pencernaan. Jika performa awal saat brooding tidak tercapai akan diikuti dengan buruknya performa itik pada periode selanjutnya.
3. Ransum
Tak selamanya ransum dengan kandungan protein tinggi akan dimbangi dengan performa itik yang oke dikarenakan banyaknya faktor lain yang ikut berperan seperti kecernaan protein ransum tersebut, kandungan energi metabolisme ransum dan kualitas ransum tersebut. Kecukupan jumlah ransum dengan jumlah itik dan ketersediaan air minum juga ikut berperan dalam peningkatan bobot itik.
4. Stres & Penyakit
Saat sakit ataupun stres maka itik akan malas makan sedangkan kehidupan terus berjalan, akibatnya itik mengambil cadangan nutrisi dari dalam tubuh itik sendiri sehingga bobot itik akan menurun. Proses penyerapan nutrisi pun tidak akan optimal saat itik stres atau sakit karena metabolisme itik tidak berjalan sempurna. Apalagi bila dalam tubuh itik terserang penyakit asal cacing yang tentu saja akan mencuri nutrisi dalam tubuh itik sehingga itik semakin kurus.
5. Manajemen kandang
Kandang dengan populasi padat, sirkulasi udara tidak lancar, suhu tidak ideal serta kurangnya tempat pakan akan mengakibatkan itik sulit mencapai bobot idealnya. Begitu juga dengan kandang yang terlalu luas atau bahkan itik diliarkan maka itik akan menggunakan energi dalam pakan untuk menghangatkan tubuhnya dan aktivitas lainnya.
Bagaimana langkahnya jika peternakan kita terdapat itik yang kurus? Langkah pertama adalah mengamati berapa persen dari populasi yang memiliki masalah tersebut. Bila hanya sekitar 5%-10% saja maka keadaan tersebut masih dapat kita katakan normal, bila lebih dari angka tersebut diatas maka bisa dikatakan bahwa peternakan kita memiliki masalah.
Langkah kedua adalah pengamatan sebab terjadinya hal tersebut yang berarti kita mengamati sebab hal tersebut terjadi. Cek keadaan kandang itik, kesehatan itik, dan nutrisi pakan. Cek kandang berarti kita mengamati apakah suhu kandang sudah sesuai, tidak pengap dan sangat berbau, sirkulasi udara lancar, tempat pakan dan minum cukup untuk semua itik dan lain sebagainya. Kesehatan itik ditunjukkkan dari performa itik yang lincah dan tidak adanya kelainan pada organ tubuh dan kotoran itik. Pengamatan kesehatan itik secara manual memang agak sulit tetapi setidaknya kita dapat mengamati perbedaan kondisi sehat dan sakit itik bila telah terbiasa memelihara itik. Nutrisi pakan bila telah sesuai takarannya dan komposisinya berarti tinggal dicek kualitasnya secara sederhana dengan pengamatan menggunakan indera kita.
Langkah selanjutnya adalah pengelompokkan itik berdasarkan bobot tubuhnya, yakni :
1. Bila itik memiliki bobot kurang dari 50% bobot standar maka itik kita afkir/jual
2. Itik dengan bobot lebih dari 50% dan kurang dari 85% dari bobot standar kita pisahkan dari kelompok lainnya dan diberikan perlakuan khusus berupa pemberian pakan yang memiliki kandungan energi metabolisme tinggi seperti jagung ataupun pakan starter. Tidak lupa itik kelompok ini juga diberikan herbal/rempah-rempah semisal campuran daun pepaya, kunyit, jahe, sirih dan bawang putih yang diblender halus dengan air gula + sereh dan diberikan sebagai campuran minuman penambah nafsu makan sekaligus penjaga kesehatan saluran pencernaan itik.
3. Bobot itik 85%-100% dari bobot normal masih bisa disebut sebagai itik normal.
Dimana kita dapat mencari standar bobot normal itik? diblog saya juga ada kok mas....hehehe
Salam wek wek
<()
( )
( 2 )\
^^
ADS HERE !!!