Cara Buat Tepung Usus/Limbah Ayam
Oleh : Gandi Margono
Usus
ayam dan ayam mati ( tiren ) seringkali hanya untuk pakan lele ataupun
menjadi limbah yang menimbulkan bau menyengat. Dengan asumsi tiap ayam
memiliki usus seberat 6,5% dari bobotnya dan ada sekitar 100 ton ayam
per tahun yg dipotong maka kita dapat bayangkan besarnya potensi usus
ayam kalau kita mampu mengolahnya menjadi pakan itik. Belum lagi dengan
ayam tiren yg banyak terdapat dipeternakkan ayam boiler..hmm
terbayangkan potensinya.
Dinegara maju limbah ayam sudah banyak
diolah baik berupa darahnya sebagai tepung darah, tulangnya sebagai
tepung tulang ataupun bulunya sebagai tepung bulu.Kalau di indonesia
yang banyak diolah adalah ususnya sebagai pengantar makan bubur nasi
hehehe..
Oke sekarang kita bahas dulu limbah ayam..yang saya
maksudkan sebagai limbah ayam disini adalah ayam mati setelah
dipisahkan dari bulu, darah, kepala, leher dan kaki. Limbah ayam ini
setelah diolah menjadi tepung limbah ayam memiliki kandungan Energi
Metabolisme sekitar 4104 kkal, protein 52,5% lemak 30.9%, calsium 3,36%
dan fosfor 1,92%..mantap tho...sedangkan usus ayam proteinnya 22,93%
dan lemaknya 5,60%. Memang lebih kecil usus ayam proteinnya tapi
biasanya lebih sulit mendapatkan ayam tiren ( karena kecurigaan dsb)
dibanding usus ayam yang biasanya banyak orang malas untuk mengolahnya.
Limbah
ayam dan usus ayam sebelum diberikan kepada ternak harus kita buat
menjadi tepung dahulu. Kenapa harus dibuat tepung? Karena kalau utuh ya
itik belum tentu mau memakannya dan kalaupun ada yang mau pasti yang
lain tidak kebagian..hehehe. Keuntungan bahan pakan dalam bentuk tepung
adalah mudah dicampur dengan bahan lain ( makin banyak campuran bahan
pakan makin baik nilai ransum). Bahan tepung juga mudah disimpan dan
tahan lama.
Untuk mengolah menjadi tepung limbah ayam atau usus
setelah dibersihkan kita rebus dengan panci/presto ( bila ada
tulangnya) selama 45 menit setelah air mendidih. Dalam perebusan ini
bisa ditambahkan pepaya dan nanas agar bahan menjadi lebih lunak, karena
pepaya mengandung enzim papain dan nanas mengandung enzim bromelin
yang mampu melunakkan daging. Kenapa mesti direbus? Selain beguna untuk
mematikan mikroba patogen, perebusan juga karena lemak ayam termasuk
kedalam jenis lemak yang tidak mudah kering ( non drying oil) dengan
perebusan minyak dan air bebas akan keluar dari bahan. Kadar lemak yang
tinggi juga menyebabkan bahan pakan mudah menggumpal pada saat
dikeringkan.
Setelah perebusan limbah ikan atau usus dihancurkan
dengan gilingan kacang/daging/diskmill sehingga diperoleh bahan yang
lembut. Bagus lagi bila gilingan kacang tersebut sudah dimodifikasi
sehingga memiliki mata pisau potong di ujung saringannya sehingga tidak
perlu kita hancurkan lagi.
Setelah digiling limbah ikan
atau usus tadi kita keringkan dengan dijemur matahari atau yang terbaik
dengan oven kue pada suhu 115°c selama 2 jam. Bila suhu kurang dari
115°c maka waktu yang dibutuhkan akan sangat lama ( 1-2 hari ) dan bila
lebih dari 115°c maka bahan limbah atau usus akan berubah menjadi
coklat/gosong.
Kadar air bahan setelah dioven menjadi hanya sekitar 7% sehingga aman untuk digunakan sebagai campuran bahan pakan.
Yang
perlu diperhatikan disini adalah kadar lemak hasil limbah ayam atau
usus tersebut masih termasuk tinggi sehingga rentan berubah menjadi
tengik dan tidak dapat disimpan untuk jangka waktu yang lama ( lebih
dari sebulan). Pemberian tepung limbah ayam atau usus pun harus
memperhatikan kadar kesukaan /palatabilas itik.
Selamat mencoba
Salam wek wek
<()
( )
( 2)
^^
ADS HERE !!!